Apakah kalian pernah ngerasa kalau agama Buddha itu rumit? Sebenarnya apa sih inti dari ajaran Buddha? Kenapa setiap aliran itu beda? Kenapa prakteknya berbeda-beda? Jadi bingung mau ikutin dan belajar yang mana.
Nah sebenarnya ajaran Buddha itu simpel, cukup dengan "Three Goodness" atau tiga kebaikan yaitu kebaikan yang dilakukan dengan pikiran, kebaikan yang dilakukan dengan ucapan, dan kebaikan yang dilakukan dengan tindakan atau perilaku. Kita perlu menjaga pikiran kita dengan baik karena pikiran adalah pelopor dari segalanya. Pikiran menentukan apa yang akan kita ucapkan yang kemudian menuju kepada apa yang kita lakukan. Oleh sebab itu pikiran harus benar-benar dijaga.
“Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran murni, maka kebahagiaan akan mengikutinya bagaikan bayang-bayang yang tak pernah meninggalkan bendanya.”
~ Dhammapada, Yamaka Vagga syair 2 ~
Kalau dengan "Three Goodness" aja udah cukup terus kenapa harus baca Paritta? Kenapa harus meditasi? Kenapa harus melepas makhluk hidup? Kenapa harus ke vihara? Pasti muncul pertanyaan seperti itu. Kita akan bahas satu persatu.
Membaca paritta adalah salah satu praktek dari "Three Goodness" karena saat membaca paritta kita berpikir positif, berucap positif karena yang kita baca adalah sabda atau syair atau khotbah Buddha yang isinya adalah kalimat-kalimat yang positif, dan kita lakukan dengan posisi yang baik, tindakan atau perilaku badan kita dalam posisi baik, tidak berbuat yang tidak baik. Maka dari itu dengan membaca paritta sesungguhnya kita telah melakukan perbuatan baik melalui pikiran, ucapan, dan tindakan dalam waktu yang bersamaan.
Selanjutnya adalah meditasi, Meditasi dalam bahasa Pali disebut bhavana, yang berarti pengembangan. Secara terminologis meditasi ialah pengembangan batin dalam melaksanakan pembersihan. Meditasi merupakan ajaran agama Buddha sebagai pemusatan pikiran untuk memperoleh ketenangan dalam mencapai tingkat tertinggi (Nibbana). Seperti yang dikatakan diatas kalau pikiran kita harus bisa kita jaga dan harus kita kontrol, maka meditasi adalah jawabannya, meditasi adalah cara kita melatih pikiran kita, cara mengontrol pikiran kita yang liat ini. Oleh karena itu umat Buddha mempraktikkan meditasi.
Baca Paritta dan meditasi kan bisa dirumah, lalu kenapa harus ke vihara? Nah dengan kita ke vihara kita akan bertemu dengan teman-teman se-dharma atau seperguruan atau teman yang sama keyakinan. Di Vihara kita bisa menambah pergaulan baru yang baik, menambah pengetahuan dan pengalaman baru dari teman-teman atau senior disana. Sering pergi ke vihara juga bisa menjadi motivasi agar kita lebih semangat dan lebih rajin melakukan kebaikan. Contohnya saja ketika membaca paritta dan meditasi di rumah akan berbeda rasanya dengan saat kita lakukan itu di vihara. Karena dari aura saja sudah berbeda, ditambah lagi energi umat-umat yang lain. Jadi pergi atau enggak ke vihara tidak terlalu bermasalah jika kita memang sibuk dan tetap bisa konsisten melakukan kebaikan walau tidak ke vihara.
Gimana kalau gak mau baca Paritta dan meditasi? Gimana kalau bukan agama Buddha? Gak masalah kok, mau agama apapun kita tetap bisa mempraktekkan "Three Goodness" dimana saja, kapan saja, dan dengan cara apa saja sesuai dengan ajaran agama masing-masing, tradisi, dan kebiasaan masing-masing asalkan perbuatan yang dilakukan memang baik adanya. Dengan optimis mempraktekkan "Three Goodness" maka kita akan hidup bahagia😁
Ada 3 cara agar kita bisa sukses dan hidup bahagia yaitu:
1. Terus berbuat baik,
2. Perbanyak berbuat baik, dan
3. Jangan pernah berhenti berbuat baik.
Ayo mulai detik ini juga kita praktekkan "Three Goodness" oke✌🏻
Tidak ada komentar:
Posting Komentar